Mengetahui Gelombang Mikro, Mengisolasi Gangguan serta menghadapi Gangguan
https://inilahgadget.blogspot.com/2014/08/mengetahui-gelombang-mikro-mengisolasi.html
Mengenai Gelombang Mikro,
Perkembangan teknologi telekomunikasi, terutama setelah perang dunia kedua sudah memasuki gelombang mikri yang lebih dikenal Micro Wave, Frekuensi-frekuensi 3 SHF ( Super High Frequency ) dari 3 GHz sampai 30 GHz ( 1 GHz = 1.000.000.000 Hz) gelombang ini mempunyai dua keistimewaan yaitu :
Perkembangan teknologi telekomunikasi, terutama setelah perang dunia kedua sudah memasuki gelombang mikri yang lebih dikenal Micro Wave, Frekuensi-frekuensi 3 SHF ( Super High Frequency ) dari 3 GHz sampai 30 GHz ( 1 GHz = 1.000.000.000 Hz) gelombang ini mempunyai dua keistimewaan yaitu :
- Lebar Band luas dan kapasitas muatan besar.
- karakteristiknya mirip dengan gelombang sinar serta perambatanya lurus dan jauh
Meskipun keistimewaan gelombang mikro dapat dimanfaatkan, namun jika hanya menggunakan stasiun pemancar biasa yang lazim dipakai stasiun-stasiun TV, paling efektif lebih kurang cuma radius 50 kilometer. Jadi misalnya bila ingin memancarkan ke daerah yang jauhnya seribu kilometer, maka harus dipasang 20 stasiun Rilai ( Repeater). Hal ini akan lebih efektif dan biayanya relatif lebih murah bila dibandingkan dengan menggunakan satelite. Hanya dalam membangun stasiun pemancar dan satu stasiun penerima, atau langsung dengan antenna parabola dan beberapa komponennya. Sebagai contoh, dengan menggunakan tiga satelit yang ketinggianya geosinkron lebih kurang 35.800 kilometer di atas katulistiwa yang masing-masing terpisah 120 derajat maka dunia sudah dapat dihubungkan satu dengan yang lainya.
Secara garis besar teknologi satelit dibagi dua yaitu bagian pengirim atau Up Link dan bagian penerima atau Down link, dengan menggunakan gelombang mikro (microwave). antar frekuensi 3 GHz sampai dengan 20 GHz. saat ini umumnya satelit komunikasi untuk siaran TV di dunia menggunakan jalur C Band ( 3GHz sampai dengan 6 GHz) dan Ku Band ( 10 GHz sampai dengan 18 GHz).
pada awal Satelit Palapa C milik Indonesia berada pada jalur C Band yang bekerja pada frekuensi up link, lebih kurang 5,7 sampai dengan 6,2 GHz dan down link lebih kurang 3,7 sampai dengan 4,2 GHz. Seilisih lebih kurang 2 GHz ini dimasudkan untuk mencegah CROSS-TALK ( Cakap Silang) antara pengirim dan penerima serta mempunya 24 kanal transponder, dengan lebar pita 40 MHz/kanal.
DalamMengisolasi Gangguan
Perbaikan terhadap perangkat TV satelit biasanya dengan cara langsung, yaitu dengan melakukan suastu pendekatan praktis dan cepat seperti yang selama ini biasa dilakukan. sistem satelit dapat dirinci kedalam bidang atau bagian utama yaitu :
- Bagian Mekanis, yakni pemasangan sendiri, antena, unit pendukung perangkat utama serta perakitan sistem.
- bagian Polarisastor, yakni ; sistem perkabelan pada polarisator dan rangkaian pengatur polarisasi receiver.
- Rangkaian actuator ( Penggerak)\, yakni : peralatan pengangkat yang berada diluar rumah atau jaringan pengatur hubungan dan perkabelan mekanisme sistem penggerak posisi horizontal ke horizontal yang ada di dalam positioner atau receiver. Mekanisme ini hanya dipakai untuk menggerakan antena yang menggunakan Motor.
- Bagian lintasan Signal, yakni ; LNB ( Low Noise Block), Tuner/demodulator, rangkaian untuk video audio baseband, dan Dekoder.
- Bagian power supply, yakni ; ini bagian yang paling sering terjadi gangguan.
Layanan Panggilan biasanya diatasi melalui pembicaraan telepon, terutama pada permulaan perangkat TVRO ( television Receive Only) yang ada di pelanggan. terkadang para pelanggan umumnya juga menimbulkan kesalahan kecil pada tombol/alat kontrol atau terburu buru secara tidak sengaja menarik kabel sewaktu membersihkan bagian belakang peralatan indoor ( yang ada didalam rumah). Hanya saja jika kemudian masalah yang timbul tidak bisa di atasi melalu telpon, maka harus ada tindakan pembuktian dengan mengunjungi pelanggan.
mengenai tidak terdengarnya keluahan pelanggan bahwa perangkat TVRO mefreka secara tiba-tiba mati, tidak berfungis, tidak ada satupun yang disentuh yang paling penting adalah selalu memberitahukan pelanggan untuk memeriksa semua tombol-tombol dan penyambungan (kondisi konektor dan kabel) sebelum di lakukan diangnosa.
Sekali pemasanganya telah berhasil dan benar-benar bagus, para pelanggan akan sangat senang dan terpesona dengan kualitas gambar dan suara, karena dibandingkan dengan siaran analog. Tetapi setelah beberapa hari mereka akan sedikit lebih kritis terutama bila turun hujan lebat dimana siaran akan mengalami gangguan. dan bahkan nyaris total mati. Hal tersebut sangat penting untuk di berikan penjelasan ke pada pelanggan sewaktu melakukan pemasangan atau penjualan supaya tidak kecewa .Hal -hal tersebut baru merupakan salah satu dari keterbatasan sistem, jika hujan sudah reda ,akan kembali normal kembali.
Menghadapi Gangguan Yang secara Tiba-Tiba.
Tipe gangguan jenis adalah hal yang mendasar dan hampir dipastikan sulit untuk menemukanya, panggilan dari pelanggan selalu memberikan kesimpulan tanpa di temukan adanya gangguan yang berarti, hal seperti ini bukanya berati tidak ada gangguan hanya saja seperti itu biasanya saat teknisi dipanggil tiba tiba normal sendiri.
Dalam hal tertentu biasanya bisa di sebabkan karena LNB, konektornya sudah karatan, sambungannya tidak benar, kemasukan air dan juga adanya kabel yang rusak, sobek karena gigitan tikus. sehingga terjadi konslet.
Atau juga di sebabkan adanya ganguan Terestrial interference yang bisa timbul sewaktu-waktu hal ini hanya bisa dicheck dengan menggunakan spktrum analyzer.
Dan Tentu saja ada kemungkinan Dekoder yang menjadi penyebabnya, hal ini bisa langsung ditest dengan membawa dekoder cadangan untuk langsung dilakukan pergantian.